Mimpi Untuk Negeri

Bercerita tentang sebuah negara, yang mengundang kerling mata dunia. Negara Kesatuan Republik Indonesia, melodi maritim dan dirgantara. Seyogyanya merajai lautan dan pesawat terbang angkuh mengangkasa. Namun mimpi buruk pembubaran IPTN, mengusik cita - cita.
Tanah subur gemah ripah loh jinawe. Hijaunya lembah mengungkap ini jamrud khatulistiwa. Namun yang kubaca, para petani kecewa. Tak jua mendapat sejahtera, justru lahan garapan menjadi sengketa.
Beribu suku membuat dunia cemburu. Elok nian budaya warisan pendahulu. Negara timur yang santun, bersatu dalam kebinekaan bagai harmoni sebuah lagu. Kini tak lagi kurasa itu, entah apa budaya yang kini diseru. Westernisasi menghujam jantung, jauh merasuki seluruh pembuluh.
Duhai, dimana para sarjana? Yang katanya belajar perikanan, kehutanan dan pertanian. Dimana pula sembunyi para sastrawan, yang membakar api keberanian? Dimana para calon pemimpin berhati berlian? Siapa pula menyumpal mulut mulut ahli hukum? Apa dokter tak lagi tertarik pada masyarakat miskin di pelosok negeri? Dan para ahli ekonomi, tiadakah hasrat mengabdi pada tanah air sendiri?
Ataukah kita tak punya cendikia? Kita nodai ilmu yang mulia. Tidak sungguh- sungguh mempelajarinya. Melalui perkuliahan dengan cuma- cuma. Belajar saat ujian menjelang. Nilai menjadi tujuan. Hingga ilmu kecewa karena diacuhkan. Tak lagi turun manfaat dari Tuhan.
Hanyalah sejuta cinta yang ingin kuberi. Lewat hati, lisan dan tanganku yang awam. Maka menjadi dokter adalah pilihan. Bukan hanya berakhir pada rumah sakit mewah yang nyaman dan berbayar besar. Namun mengabdi pada tanah air. Dimana aku lahir, menangis untuk pertama kali.
Tuhan, ini doa untuk negeri. Agar para wanita Gayo bisa melahirkan dengan baik, tidak di depan asap pemicu iritasi. Agar tak ada lagi anak anak NTT menderita busung lapar, berperut buncit. Agar dokter dokter di pedalaman tak lagi berhadapan dengan parang saat ingin memberi imunisasi. Agar, agar, agar... 
Beribu doa Tuhan.. Rengkuhlah.. 
 
sumber foto : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOnSRAFZjnCgFzXRnAwynDJhz251mL58Udas0e-Xhhn9NPYiuzGdtAIYNCoZYM30mTHQilGDkmDmCjhDrRZz7YiuA8GJmkBPJxKnfMgX-koSRIxlb4c2QheSmETNFFC3WQiXnRCCH-xNM/s1600/INDONESIA_by_encoretheangel.png

 
Fathih Kaldani | Mahasiswi Fakultas Kedokteran UGM 2010 |

0 komentar: